Mitha berdiri, kepalanya tertunduk lemas.
“Mith, ini punya kamu.” Andra menyodorkan kanvas yang berisi lukisan Mitha. Mitha menggeleng, ia menggigit bibirnya. Ia merasa sangat cemas.
“Apa itu?” Tiba tiba Mama nya merebut kanvas yang berada di tangan Andra. Wanita beralis indah itu menatap Mitha dengan tajam.
“Ini punya kamu? Kamu melakukan nya lagi?”
Mitha tak kuasa menatap mata Mama nya, kepalanya terkulai lemas memandangi kerikil yang bergerombol di kakinya. Sementara Andra terlihat kebingungan dengan apa yang tengah di lihatnya.
“Kamu mengingkari janji kamu sendiri? Kamu tega sama Mama? Kamu melakukan hal gak berguna ini seperti apa yang Papa kamu lakukan?”
Mitha menggeleng lagi dan lagi. Sementara ada satu dua orang yang mulai terlihat ingin tahu dengan apa yang tengah terjadi.