Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maaf

5 April 2016   16:08 Diperbarui: 5 April 2016   17:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Mitha berdiri, kepalanya tertunduk lemas.

 

“Mith, ini punya kamu.” Andra menyodorkan kanvas yang berisi lukisan Mitha.  Mitha menggeleng, ia menggigit bibirnya. Ia merasa sangat cemas.

“Apa itu?” Tiba tiba Mama nya merebut kanvas yang berada di tangan Andra. Wanita beralis indah itu menatap Mitha dengan tajam.

 

“Ini punya kamu? Kamu melakukan nya lagi?”

Mitha tak kuasa menatap mata Mama nya, kepalanya terkulai lemas memandangi kerikil yang bergerombol di kakinya.  Sementara Andra terlihat kebingungan dengan apa yang tengah di lihatnya.

“Kamu mengingkari janji kamu sendiri? Kamu tega sama Mama? Kamu melakukan hal gak berguna ini seperti apa yang Papa kamu lakukan?”

Mitha menggeleng lagi dan lagi.  Sementara ada satu dua orang yang mulai terlihat ingin tahu dengan apa yang tengah terjadi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun