Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maaf

5 April 2016   16:08 Diperbarui: 5 April 2016   17:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Wanita bertubuh semampai itu menghapus air mata yang meleleh di pipinya, daerah sekitar matanya yang membengkak tidak mengurangi kecantikan wajah nya .  Ia membelai lukisan yang berada di tangannya. Lukisan yang di dalamnya tertera wajah penuh kasih dari seorang ibu yang tengah memeluk anak nya.  Wanita itu kembali terisak, ia lupa kapan terakhir kali ia memeluk putri kecil nya.

 

Maafkan Mama, nak.

 

*** 

 

 

Catatan :

spanram : bingkai kayu untuk membentang kain kanvas.

easel     [caption caption="alter43"] [/caption] : alat penyangga berkaki tiga untuk mendudukkan kanvas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun