Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sarung Lusuh dan Kopiah Usang Doja Badollahi

19 April 2018   15:18 Diperbarui: 21 April 2018   05:53 3680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Rio membuka kembali lembar demi lembar catatan dalam buku diari Lastri. Buku itu Rio temukan saat mengambil beberapa barang-barang miliknya. Rumah itu, beserta tanahnya sudah diberikan pada keluarga Lastri. Namun orang tua dan saudara-saudara Lastri sendiri mewakafkannya untuk panti asuhan.

Rio membuka lembar pertama dari buku diari itu,

1 Februari 1990

Aku telah berjumpa seribu wajah, selaksa bibir  dan segudang cinta gombal. Tapi tak ada yang sepanas cintamu . Membakarku sampai sukma terdalam.

Rio tersenyum membacanya. Kenangan perjumpaan pertamanya dengan Lastri menari-nari di pelupuk matanya. Rio membuka lembar kedua

15 Juni 1990

Cintamu mengenalkan cahaya

Lalu bagaimana aku harus mengumbar kata marah?

Kasihmu mengangkatku dari jurang durjana...bagaimana mungkin aku meninggalkanmu merana.

Rio menarik nafas pelan. Ia beralih menatap foto Lastri yang juga ada dalam diari itu. Lalu Ia melanjutkan membuka lembar selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun