"Pak Andree...hiks hiks". Aku pun tanpa sadar memeluknya dan menangis di dada yang kurasa kotak-kotak.
"Sudah-sudah aku antar kamu pulang yah".
Dengan anggukan cepat aku mengiyahkannya. Entahlah... bersamanya aku merasa nyaman sekali. Laju modilnya melesat menubus derasnya hujan yang turun sore itu. Tanpa sadar aku tertidur......
****
"Reinaaa..... bangun kita sudah sampai". Ucapnya
"Hmmmm.... "
"Ko bapak bisa tahu rumahku? Mau penguntit yah?". Tuduhku.
Dia hanya tersenyum menanggpi tuduhanku itu. Aku pun turun dan melambaikan tanganku pada saat kepergiannya. Hari ini pak Andre begitu aneh, dari mana dia tahu rumahku. Hmmm tapi mungkin dari data di sekolah, terlebih aku anak dari pemilik sekolah.
"Kamu dari mana saja nak, mamah khawatir mana handphonemu tidak bisa dihubungi lagi, untung tadi Andr.............".
"And... siapa mah?". Tanyaku penasaran.
"hmmm bukan siapa-siapa cepat ganti pakaian dan kita makan bersama".