KRIIIIIIINGGGGG...... KKRRIIIIIIINNGGGGG......
Suara alarm membangunkan tidurku. Gawat ini sudah siang. Sesegera mungkin aku bersiap-siap dan pergi ke sekolah.
***
"OK... untuk tugas minggu kemarin, silahkan kumpulkan di Reina. Dan bawa tugasnya ke ruangan saya". Perintahnya.
Kooo aku lagi sih... males banget harus melihat mukanya itu...
Setelah tugas dikumpulkan aku bergegas membawanya ke ruangan pak Andre, malas bangeeettttt..... :'(
"OK simpan,,,, terus pulang ... yeayyyy!!! Semangat!!!".
Nampak ruangan pak Andre begitu sunyi sepi. Kemana itu makhluk yah,,, aku membuka pintu dan melangkah ke arah mejanya.. Namun langkahku terhenti, aku melihat Laina ada di sana. Duduk bersama pak Andre.. elusan tangan lolos dipuncuk kepala Laina. Hatiku memanas...
"Permisi pak,,, ini tugas anak-anak".
"Reiii...... " ucapan laina terpotong
Aku pergi tanpa menghiraukan perkataan Laina. Yang kutahu saat ini, hatiku memanas dan air mengalir di sela mataku.. AKU MENANGIS??? UNTUK APA ??? pulang dan berdiam diri di kamar mungkin bukan kebiasaanku. Namun itu yang tengah kubutuhkan.