Kualihkan pandanganku ke kiri-kanan jalan setapak yang gelap, namun dengan rasa was-was. Tetiba, lagi-lagi aku dikejutkan oleh suara benda jatuh.
 "Gedebuk....",Â
Kedengarannya sungguh keras sekali. Seakan dekat disampingku. Suasana terasa amat mencekam. Kupegangi tangan kakek erat-erat.
"Gak pa pa nak...!" Tenanglah..! perasaanmu jangan panik. Kita mohon perlindungan Hyang Widhi/Tuhan Yang Esa. Agar perjalanan kita selamat sampai tujuan!".
Kakek nyambi menghiburku.
"Keeek, Aku takuut, kek!" Aku menjerit ketakutan. "Pingin lari dari tempat ini", pikirku.
Kakek pun tetap aja meneruskan langkahnya. Tanpa menghiraukan apa yang  terjadi.
" Ya..!, nak mari kita teruskan perjalanan ini, biar  kita segera ketemu Tu Aji Mangku". begitu ujar kakek.
 "Guk....! Guk...,Guk!"
Terdengar suara burung hantu sayup-sayup di keremangan malam yang gelap. Hatiku tambah ngeri. Cahaya kunang-kunang berkedip-kedip hinggap di dedaunan perdu. Menambah seramnya  suasana malam yang sepi.
"Waduuh, kakek kita balik, kita pulang aja kek, besok  kita ketemu Tu Aji Mangku". Suaraku  agak gemetar.