*****
"Di sini, di sini!" ujar Julia menunjuk-nunjuk sudut halaman rumah Jerry.
Jerry bernapas terengah-engah setelah meletakkan seember penuh air di sudut yang ditunjuk Julia. Dia lalu berdiri diam dan memijit otot lengannya. Dia kelihatan capek sekali.
"Capek ya?" ujar Julia lalu membantu memijat lengan Jerry.
Darah di tubuh Jerry tiba-tiba mendesir. Perhatian Julia membuatnya jadi salah tingkah dan tak tahu berbuat apa. Julia perempuan pertama yang menyentuh tubuhnya.
"Sudah lebih enak?" tanya Julia padanya.
Jerry mengangguk dan tersenyum. Dia mengajak Julia duduk di kursi yang sengaja mereka taruh di halaman rumahnya malam ini. Sebentar lagi rumahnya akan ramai seperti pasar malam. Mitha dan kedua temannya, Cindy dan Christy akan berpisah untuk waktu yang cukup lama. Jadi mereka membuat acara perpisahan malam ini. Tapi malah Jerry yang direpotkan. Sebenarnya Jerry tak mau. Tapi Julia mau. Makanya dia ikut-ikutan. Lini dan Adrian yang mengurus minuman. Andre dan Wandy serta Wennendy mencari ikan segar di dermaga-dermaga kapal ikan. Sementara dia, karena acaranya di rumahnya, dan juga paling tak mau susah, hanya menyiapkan tempat panggang ikan, kursi dan sebagainya.
"Lama betul Mitha ini," gerutu Jerry pada diri sendiri.
"Tak apa-apalah. Sebentar lagi dia sudah mau berangkat ke Jakarta. Berpisah dengan teman-temannya. Jadi dia mungkin mau menyenangkan diri dulu."
"Iya sih ...," ujar Jerry tak melanjutkan bantahannya. Dia selalu mengalah bila Julia yang bicara. Tapi kalau orang lain, sampai kepala botak dia belum tentu berhenti bicara.
"Jer, coba lihat!" ujar Julia sambil menunjuk ke atas.