Pukul 06.00 setelah Sarah selesai membuat kue, Sarah lalu membereskan seisi rumah dan memasak, semua pekerjaan rumah Sarah yang kerjakan, meskipun keadaan keluarga Sarah saat ini sangat susah, ia sangat bersyukur masih memiliki rumah gubuk yang bisa menampungnya untuk tidur.Â
Sekitar pukul 08.00, Sarah sudah siap untuk berkeliling berjualan kue kukusnya. Meskipun Sarah yang memasak, tetapi Sarah tidak berani untuk memakannya. Pernah suatu ketika Sarah makan mendahului ibunya tanpa meminta izin, Sarah disiksa dan pundaknya dipukul oleh rotan hingga lebam. Memikirkan itu saja, membuat Sarah takut setengah mati. Sehingga sejak saat itu, Sarah tidak berani untuk berbuat sesuatu tanpa pengetahuan Siti.
Setelah semua hal telah dipersiapkan, Sarah lalu pergi berkeliling di kampungnya. Biasanya terdapat orang-orang yang membeli kue kukus untuk sarapan kepada Sarah. Jadi sebelum berjualan di pelabuhan, Sarah berkeliling kampung terlebih dahulu.Â
"Kueeee kueeeeee" ucap Sarah berteriak menawarkan dagangannya
Sarah sudah menawarkan kue nya sampai ke kampung sebelah. Setelah kurang lebih 20 menit berjalan, Sarah melihat sebuah bagunan yang unik dan membuatnya tertarik.Â
Bangunan tersebut memiliki tipe bangunan Eropa,yang berbeda diantara rumah rumah warga disekitar, dihalaman depannya terdapat sebuah patung manusia yang sedang memegang biola, serta terdapat banyak tanaman hias yang sangat indah. Rumahnya sangat besar dan unik.
"Oiilagi apa?" Ucap seorang pria mengagetkan Sarah
"Hahhh" kaget Sarah sambil melihat sumber suara