Pukul sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi hingga saat ini Sarah belum makan sedikit pun. Sementara Siti sudah makan sejak pukul 8 malam. Sarah takut Siti memarahinya lagi ketika ia mengambil makan tanpa izin.Â
"Sepertinya, malam ini aku gak akan makan" ucap Sarah lemas
 Tiba-tiba Sarah teringat akan benda yang ditemukannya di kamar Siti. Sarah langsung mengambil benda tersebut, dan pelan pelan membukanya.
Betapa terkejutnya Sarah melihat isi benda yang dibalut oleh kertas berwarna coklat tersebut. Sebuah kalung yang sangat cantik, dengan liontin berbentuk bintang berwarna perak. Sarah sangat terpesona dengan kalung tersebut. Entah kenapa, ketika Sarah melihat kalung tersebut, hati Sarah menjadi lebih tenang dan pikirannya menjadi ringan.
Saat hendak mengeluarkan kalung tersebut, ada sebuah kertas yang terjatuh. Sarah mengambilnya lalu membaca isi kertas tersebut.
'Sarah, selamat ulang tahun. Dihari ulang tahun kamu yang ke 14 ini, bapak berharap kamu sehat selalu, panjang umur dan Selalu bahagia. Maaf bapak cuman bisa ngasih kalung itu, maaf kalungnya bukan kalung emang ataupun kalung mahal. Bapak hanya bisa membeli seharga kalung itu,maafkan bapak Sar. Ini kado dari bapak untuk kamu, seperti liontin di kalung itu, bapak harap kamu bisa menjadi bintang yang bersinar dan cantik. Banggakan bapak sama ibu ya.
Semoga kamu bisa menemukan kado yang kedua setelah sukses menjadi musisi nanti, kado yang kedua dari bapak akan membuat kamu belajar banyak, semua keluh kesah perjuangan kamu pasti bisa kamu lalui, yang terpenting selalu bahagia, Sarah.