Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Misteri Gubuk Kecil di Pinggir "Leuweung Hideung"

15 Juni 2023   19:45 Diperbarui: 16 Juni 2023   09:25 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki berwajah dingin itu malah berdiri lalu berjalan menuju ruangan dimana dirinya melakukan semedi ritualnya.

Ariaraja mengikuti Mbah Beo menuju ruangan yang suasananya sangat mistis. Di Ruang itu hanya ada penerangan sepasang obor dari bambu.

Bau kemenyan terasa menyengat hidung yang berasal dari asap yang mengepul dari sebuah parukuyan tanah liat.

Bau kemenyan ini menambah suasana semakin seram. Aroma mistis sangat kental di seluruh ruangan itu seakan penuh dengan ibls-iblis menakutkan.

Tidak seperti biasanya, ketika Ariaraja berada di ruang semedi Mbah Beo, ada suasana yang berbeda yang tersa lebih seram.

Terasa suasana mistis yang mencekam. Seperti ada sosok gaib yang hadir di ruangan yang setengah gelap itu.

Bau kemenyan yang menyengat itu kini bercampur dengan bau busuk bangkai.

Ariaraja tidak tahu jika saat itu Mbah Beo sedang khusyu berhubungan dengan Iblis bermata satu itu.

Mbah Beo terlihat khusyu memejamkan matanya. Bibirnya komat kamit membaca mantra-mantra sesat. Terlihat tubuhnya bergetar hebat sampai-sampai api obor di sudut ruangan itu juga ikut bergetar.

Ariaraja semakin merasa takut. Pemuda ini tidak tahu jika saat itu Iblis bermata satu ada di hadapan Mbah Beo.

Tentu saja iblis itu tidak bisa dilihat dengan kasat mata kecuali oleh Mbah Beo yang langsung berhadapan dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun