Pemuda itu tidak berdaya ketika lidah bercabang itu menusuk kepalanya dan menyedot seluruh isi cairan otak dalam kepala Ariaraja.
Setelah puas, Iblis kejam itu menghilang dan Ariaraja jatuh terkulai mengenaskan. Dia tewas dengan mata terbelalak.
Pada malam yang sama di rumah Jaka dan Arum mengalami kejadian mistis yang membuat kaget pasangan suami istri itu.
Jaka mendengar jeritan yang berasal dari kamar istrinya. Dengan cepat Jaka menuju kamar istrinya.
Jaka hanya terpana melihat perut hamil istrinya itu tiba-tiba mengecil. Terlihat ada cairan keluar dari bawah pusarnya.
Cairan berwarna seperti darah yang penuh dengan paku-paku dan kawat berkarat. Dalam cairan itu banyak sekali belatung-belatung kecil menggeliat.
Jaka mencoba membaca amalan ayat-ayat suci Al Quran untuk memohon pertolongan kepada Allah.
Kemudian lelaki ini membopong istrinya keluar dari kamar itu, menidurkannya di atas balai-balai ruang tengah.
Jaka bergegas menuju rumah Aki Damar dimana Bayu Gandana menginap. Melaporkan kejadian yang dialami istrinya.
Bayu, Ki Damar dan Jaka secepatnya menuju rumah kejadian. Mereka melihat ke kamar yang penuh dengan cairan berwarna merah seperti darah. Dari kamar itu juga tercium bau busuk yang menyengat hidung.
Bayu Gandana terlihat berdiri khusyu membaca amalan ayat-ayat dari Al Quran. Bacaan yang menjadi ajaran dari gurunya, Kiai Furqon untuk mengusir anasir jahat akibat sebuah teluh yang jahat.