Ariaraja melampiaskan dendam itu dengan minta pertolonagn Mbah Beo, seorang dukun sakti dari lereng Gunung Halimun.
Kehamilan Arum selama 18 bulan itu adalah pekerjaan Mbah Beo atas permintaan Ariaraja.
Sebenarnya Mbah Beo sendiri hanya perantara saja. Ilmu hitamnya membuat dirinya bisa berhubungan dengan semua iblis-iblis yang bisa diminta pertolongan.
Teluh-teluh yang dikerjakan Mbah Beo biasanya langsung membuat korban mati mengenaskan.
Ternyata teluh yang ditujukan kepada Arum tidak mampu membuat wanita cantik itu meregang nyawa. Mbah Beo menduga pasti ada seseorang dengan ilmu tinggi yang berhasil menghalangi kiriman teluhnya.
Bagi Mbah Beo ini adalah pengalaman pertamanya menghadapi kejadian seperti ini. Lelaki tua yang pendiam ini juga kagum dengan sosok yang berani melawan dirinya yang juga berarti melawan Iblis bermata satu.
Ariaraja sendiri sudah tahu dengan kehadiran sosok pemuda asal Anyer Kidul yang bernama Bayu Gandana.
Anak kepala dusun ini sengaja berkunjung menjelang Maghrib itu khusus ingin membicarakan kelanjutan ilmu yang tengah dia dalami.
"Mbah sudah beberapa pekan ini ada pemuda asal Anyer Kidul yang sedang berada di Dusun Suluh Hawu. Dia menginap di kediaman Aki Damar." Jelas Ariaraja.
Mendengar penjelasan Ariaraja, Mbah Beo hanya terdiam.
"Selama ini Ki Damar yang memberikan pengobatan kepada Arum. Tapi malam itu, Ki Damar datang bersama pemuda Anyer Kidul itu." Lanjut Ariaraja.