"Intan semakin lama semakin cantik semakin aku tidak mampu untuk menahan rasa cintaku padamu tapi sayangnya aku bukan orang yang tepat untukmu"
Malam itu sepulang rapat Karang Taruna di Kelurahan, Bayu merasa kaget dan terkejut luar biasa ketika dia melihat ada mobil BMW parkir di depan rumahnya. Intan. Ya ternyata betul di ruang tamu Intan sudah menunggunya dari tadi.
"Intan sudah lama menunggu ya ?" Tanya Bayu ramah.
"Baru saja kok Bayu." Intan menjawab sambil tersenyum.
"Oh ya Bayu. Aku mau tanya PR Kimia yang tadi siang itu sungguh aku benar-benar tidak bisa," kata Intan.
"Okey kebetulan aku juga belum mengerjakannya bagaimana kalau kita kerjakan bersama-sama," ajak Bayu. Intan mengangguk kembali sambil tersenyum manis.
Gadis ini memang cantik sekali dengan rambut panjang terurai menambah aura kecantikan-nya. Bayu benar-benar masih terpukau dengan kehadiran Intan ini.
"Maaf Bayu, aku tidak memberitahu lebih dulu mau datang ke rumahmu," kata Intan.
"Iya gak apa apa, tapi kok kamu tahu rumahku di sini? Tadi tidak nyasar kekampung sebelah?" Bayu bercanda sambil tertawa.
"Aku tanya kepada Maya dan tadi memang Pak Safei sempat nyasar ke jalan buntu sebelah sana," kata Intan. Mendengar ini mereka berdua tertawa. Pak Safei adalah nama sopirnya Intan.
Maka malam itu kedua sejoli ini belajar bersama mengerjakan PR Kimia. Sungguh akrab mereka kadang-kadang serius membahas soal-soal kimia tapi juga di tengah-tengah keseriusan ada selingan canda dan tawa. Tanpa terasa waktu sudah begitu malam dan Intan pun segera pamit.