Bayu merasakan kelelahan yang amat sangat. Setelah mandi, sholat Maghrib dan minum segelas teh hangat, Bayu pun siap untuk mulai belajar rutin.Â
Sebelum membuka buku pelajaran ritual pertamanya adalah mengisi Buku Hariannya.
Buku Harian inilah teman sehari-harinya yang setia menerima segala keresahan hatinya.Â
Betapa terkejutnya Bayu ketika dia tidak menemukan Buku Harian itu dalam tas sekolahnya. Oh Tuhan jatuh di mana buku itu, Bayu bertanya tanya dalam hati. Apakah jatuh diperjalanan pulang tadi?
Memang saat pulang jalanan begitu ramai dan macet dan beberapa kali Bayu harus bermanuver dengan sepeda motornya agar terbebas dari jebakan macet.Â
Apakah Buku Hariannya jatuh di jalanan tadi. Bayu pun tidak menyadari tas sekolahnya memang sudah terbuka atau dia lupa menyimpan buku itu dalam tas bagian samping bukan bagian dalam.Â
Entahlah Bayu memang benar-benar lupa. Bayu merasakan kegundahan yang serius di mana gerangan Buku Hariannya terjatuh.
Malam itu harus dilalui Bayu dengan rasa khawatir dan entah jam berapa Bayu baru bisa memejamkan matanya untuk tidur.
Pagi yang cerah menyambut Bayu untuk bersiap berangkat ke sekolah. Seperti biasa pagi itu Ruang Kelas 12 IPA2 masih nampak kosong tidak ada seorang pun di sana.Â
Bayu sebagai ketua kelas memang harus datang pagi setiap hari karena harus mengawasi dan bertanggung jawab terhadap kebersihan kelasnya.Â
Kelas masih kosong suasana masih lengang. Tiba-tiba terdengar suara memanggil Bayu. Intan berdiri di depan pintu dengan senyumnya yang manis.