Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pil Pahit Keserakahan

23 Januari 2025   10:01 Diperbarui: 23 Januari 2025   12:25 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Andai Bapakku dan Pak Salim bersalah, tempat mereka tidak di sini," balas Doni dengan tangan mengarah keluar ruangan berdiri tegak Bapaknya dan Pak Salim turut menyaksikan penangkapan.

Burhan terhenyak, seperti mengingat kembali ke masa itu.

"Keserakahan menutup hatimu," ucap Doni sangat pelan.

Burhan tertunduk.

"Kalau saja dari awal ia tidak macam-macam, maka jalan mulus menyertai hingga ia pensiun," kata Doni setengah berbisik di samping Rojak.

Burhan serasa minum pil pahit melihat berkas demi berkas masuk ke dalam koper milik petugas BAR. Sesaat ia digelandang menuju mobil rantis. 

TAMAT

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun