Mohon tunggu...
Hendra Wiguna
Hendra Wiguna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausahawan

Seorang yang hobi menulis, mendaki gunung, dan nonton film. Pertama kali menulis adalah saat ingin mengabadikan momen pendakian Gunung Rinjani dalam bentuk buku yang berjudul "ITINERARY: Menggapai Rinjani" yang tayang di berbagai platform baca tulis. Sudah menerbitkan buku horor thriller dengan judul "Jalur Ilegal". Dan sering mengikuti kompetisi novel dan cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perbincangan Antara Sumbing dan Sindoro

17 November 2023   16:26 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Empat tahun berhubungan dengannya. Masing-masing dari kami keukeuh dengan agamanya. Dia tidak akan pernah mau masuk ke agamaku, begitu sebaliknya."

"Aku pikir kalian bisa menikah tanpa memandang agama."

"Bagaimana mungkin?" tanyaku. 

"Banyak kok yang pernikahannya langgeng meski beda agama," ucapnya memberi pendapat. 

"Dan banyak juga yang rumah tangganya berantakan karena beda prinsip karena agama. Aku tak mau ambil resiko itu." 

Lama sekali dia terdiam. Mungkin dia sedang berpikir kalau dirinya tidak sedang berada di posisiku hingga tak tahu harus berkata apa, seperti sebelumnya aku yang tak tahu harus bereaksi apa saat mengetahui alasannya untuk bunuh diri. Akan tetapi ternyata salah, yang dia ucapkan selanjutnya membuatku sedikit menyadari hal penting. 

"Dengar. Aku dan mantan istriku juga berbeda agama. Aku Hindu dan istriku katolik. Selama lima belas tahun aku menjalani rumah tangga dengannya tak ada satupun perkataan yang saling menyakiti tentang agama. Kami senantiasa menjaga agama masing-masing. Saling mentoleransi. Perbedaan bukan untuk kita saling terpecah justru untuk saling melengkapi," ucapnya. 

Aku terdiam sejenak. Mencerna apa yang dia ucapkan.

"Kalau boleh tahu, apa agamamu?"

"Aku seorang muslim," jawabku. 

"Bukankah kalau di Islam lelaki boleh menikahi perempuan yang non-muslim, tapi tidak sebaliknya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun