Mohon tunggu...
Hendra Wiguna
Hendra Wiguna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausahawan

Seorang yang hobi menulis, mendaki gunung, dan nonton film. Pertama kali menulis adalah saat ingin mengabadikan momen pendakian Gunung Rinjani dalam bentuk buku yang berjudul "ITINERARY: Menggapai Rinjani" yang tayang di berbagai platform baca tulis. Sudah menerbitkan buku horor thriller dengan judul "Jalur Ilegal". Dan sering mengikuti kompetisi novel dan cerpen.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perbincangan Antara Sumbing dan Sindoro

17 November 2023   16:26 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 6 tiba dan suara adzan magrib terdengar. Aku harus segera masuk ke dalam bus karena kendaraan itu akan segera berangkat. Para petugas travel pun sudah menyuruh para penumpangnya. 

Sepertinya aku harus melewatkan pertemuan itu. Namun, sesaat setelah bus bergerak maju, aku melihat seorang pria berjaket merah menggendong carrier berwarna biru dengan gantungan kunci SpongeBob itu. Sepertinya dia terlambat datang. Aku tak mungkin menghentikan bus. 

Lalu aku teringat dengan HT itu. Aku langsung mengambilnya dan mencoba menghubunginya. 

"Halo. Aku melihatmu. Maaf aku sudah pergi," ucapku. Berharap dia mendengarnya. 

Sesaat kemudian. "Iya. Aku melihat bus ke Bandung sudah keluar dari terminal."

"Maaf. Mungkin lain kali kita bertemu," ucapku. "Jadi sebenarnya kau pilih yang mana?"

"Aku pilih yang ke empat."

"Keempat?" jawabnya. "Aku akan mengurus ibuku dan akan bunuh diri setelah dia meninggal."

"Hah? Kau memang benar-benar konyol! Aku yakin kau tidak akan melakukan itu. Iya, kan?"

Setelah pertanyaan itu tak ada lagi jawaban darinya, bahkan suara krasak-krusuk itu. Mungkin karena bus sudah terlalu jauh melaju hingga frekuensi itu tak tertangkap. Aku hanya bisa melihat keluar jendela bus, menatap Gunung Sindoro dan Sumbing. 

-selesai-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun