Entah dengan posisi duduk di kursi, berdiri di taman atau bersila di lantai, tetap fokuskan pikiran Anda pada “apa” yang disampaikan, bukan pada apa yang terdengar (sekedar suara).
Pertahankan mental Anda untuk “I am listening you now….and still listening for you…go ahead…keep talking…don’t stop here friends…”
Langkah praktis yang disarankan:
a. Fokus pada “key-word” yang paling sering diulang oleh si pembicara dan catatlah (atau diingat). Jika pembicaraan atau diskusi sudah memiliki tema/ topik, itu sangat membantu. Jika tidak, carilah lewat key-word. A deep listener, akan dapat menggali atau menangkap apa yang belum / tidak disampaikan.
b. Buatlah summary, maks 3 main-points dari seluruh pesan yang Anda terima (lebih baik jika dicatat). Jika durasi dialog pendek dibawah 5 menit, cukup 1 point saja. Untuk project brief yang panjang, presentasi 1-2 produk, review sales bulanan, meeting produk baru, training soft skill 1 hari, akan cukup dengan 3 main-points utama. Lebih dari itu, Anda lupa.
c. Hindari terjebak dengan beautiful words, gesture yang menawan, perasaan yang terbuai, jualan yang mempesona, iklan yangmenggoda, tontonan yang menarik, tetaplah fokus pada “isi” pesan (bukan pada kemasan). Tetaplah baca non-verbal gesture, seperti: apakah ia kecewa, suka, setuju, terkejut, anti, dst.
d. Jika Anda tidak setuju, simpanlah dulu (tahanlah) pikiran untuk menjawab/mengkritik. Sama, jika Anda ingin menyampaikan pendapat, solusi, gagasan, resep atau petunjuk, tunggulah. Tunggulah, jangan tergoda. Tunggulah, sampai si pembicara selesai. Barulah giliran Anda menyampaikan pikiran Anda dengan bebas, singkat dan jelas.
e. Pada tahap ini, untuk menghidupkan dialog, Anda sangat disarankan melakukan :
1. Repeating words (mengulang kata-kata persis sama dengan si pembicara),
2. Paraphrasing words (mengulang isi pesan dengan kata-kata Anda sendiri) dan
3. Clarifyingfacts (bertanyalah, jangan hanya diam terus) jika pesan kurang jelas.