a. Stop bicara, tutup mulut:
Kenapa stop bicara? Ingatlah, ketika Anda ingin bicara, itu artinya, Anda ingin “didengarkan.” Dan itu berlawanan dengan mendengarkan!
Ambillah posisi mendengar dengan relax, tariklah nafas ringan 2-3 kali. Dengan tutup mata +/- 5 detik bayangkan 2 telinga dan 1 mulut Anda lalu buka mata kembali.
Lalu mulailah stop bicara (tutup mulut), fokuslah pada semua indera dan persiapkan pikiran untuk “be open” seluas-luasnya.
Siapkan mental Anda bahwa “I am with you now….and ready for you…”
b. Tetaplah silent, tetaplah diam: pertahankankanlah moment silent selama dan sekuat Anda. Tataplah mata pembicara dengan lembut (eye contact, tapi tidak melotot) dan mengangguklah (nodding) sebagai tanda Anda “bersama” dengan si pembicara.
Pertahankan mental Anda untuk ” I am with you and still ready for you…go ahead…keep talking…don’t stop…I am listening you now…”
c. Berikan interest dan attention penuh kepada pembicara : berikan waktu dan free space Anda, agar Anda dapat menyerap apa yang akan disampaikan.
Dengan cara ini si pembicara merasa didengarkan dan ia akan berbicara lebih terbuka dan lebih jujur.
d. Jangan menimbulkan gangguan: jika Anda mulai mengeluarkan catatan untuk menulis atau ingin merekam, jangan menarik atau mengganggu perhatian si pembicara, lakukan dengan perlahan dan silent.
Di tahap ini, Anda sudah “sukses” untuk mendengarkan lebih baik, jika Anda bisa STOP bicara.