“Rokku!” Samantha kebingungan memegangi rok selututnya agar tiak terangkat oleh angin. Akan sangat memalukan jika itu terjadi.
Blus biru laut dengan rok manis, lalu dipadukan dengan bootberwarna coklat khas remaja Korea. Sempurna. Bukan tidak mungkin ‘kan bagi seorang gadis yang lahir dengan darah Kanada dan Korea, menetap cukup lama di Kanada, tapi penampilannya tetap berkiblat pada styleala Korea?
“Hmm.” Terdengar suara gumaman seorang lelaki di belakang gadis itu. Ia menoleh, lalu membalikkan badannya, lantas menghentikan langkahnya. Dan, secara ajaib angin itu perlahan berhenti.
Lelaki itu! Samantha mencelos.
“Apa yang kau lakukan di belakangku? Kau mau mengintip rokku ‘kan! Jagalah mata mesummu itu!”
“…..” Seperti pertama kali Samantha bertemu dengan lelaki itu, ia masih tetap memasang imej misterius yang bagi Samantha sok keren.
“Lelaki mesum, aku bilang jangan intip rokku!” pekik Samantha hingga tenggorokannya terasa gatal. Tidak sebanding dengan apa yang dilakukannya, lelaki itu hanya tersenyum getir.
“Percaya diri sekali kau,” kata lelaki itu sinis lantas berjalan melewati Samantha begitu saja. Gadis itu terdiam hingga beberapa saat. Terheran dengan apa yang diucapkan lelaki itu barusan. Dia tidak salah?
“Mwo[1]?” Samantha terheran kembali setelah membalikkan tubuh. Jaraknya dengan lelaki itu sudah terlampau jauh. Padahal, menurut Samantha, waktunya terdiam tadi tidak sampai sepuluh detik. Bagaimana bisa lelaki itu berjalan dengan sangat cepat?
Dia itu… Orang macam apa?
***