Kelebihan dari praktik menghafal kata-kata bahasa Inggris ini tentu saja membekali para peserta didik untuk lanjut ke tahap produktif berikutnya seperti berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris.
Sayangnya kelebihan ini tidak terlihat sekarang ini. Perbendaharaan kata yang kurang dan minat baca kebanyakan peserta didik yang minim menyebabkan penguasaan bahasa Inggris pada peserta didik masih jauh dari kenyataan.
2. Fokus pada Grammar (Tata Bahasa)
Saya selalu ingat dengan pembelajaran bahasa Inggris di SMA. Ketika itu, di kelas dua SMA, T, guru bahasa Inggris kami, mengajarkan tenses, bentuk waktu dalam kalimat untuk menyatakan, menyangkal, atau menanyakan dengan bentuk positive, negative, atau interrogative.
Di SMP sebenarnya saya juga mendapat penugasan serupa, namun tidak seintensif dan semasif di SMA, terutama di kelas dua SMA.
Meskipun terkesan menjemukan, tenses wajib dikuasai dalam pembelajaran bahasa Inggris karena "bentuk waktu" dalam berbicara dan menulis di masa lampau, masa kini, dan masa depan dalam berbahasa Inggris tidaklah sama seperti dalam bahasa Indonesia.
Bagi saya, walaupun terkesan pasif dalam proses belajar mengajar, dasar dari bahasa Inggris bisa dikatakan "cukup kuat" dengan bekal tata bahasa (grammar) seperti pendalaman tenses.
Bagaimana dengan zaman sekarang? Kebanyakan murid les saya tidak tahu apa itu tenses semisal Simple Present Tense dan Present Continuous Tense yang seharusnya mereka ketahui. Itu baru satu aspek (tenses) dalam grammar. Banyak aspek lain yang juga harus dikuasai jika ingin berbahasa Inggris dengan fasih dan benar.
Kekurangan pembelajaran bahasa Inggris zaman doeloe (1980-2000an)
Tidak ada gading yang tak retak.
Tentu saja, ada berbagai kekurangan dalam pembelajaran bahasa Inggris zaman doeloe (1980-2000an). Menurut pandangan saya, ada tiga kekurangan di zaman tersebut.
1. Guru tidak menyediakan waktu berbicara dalam bahasa Inggris untuk murid secara memadai
Minim praktek berbicara dalam bahasa Inggris. Mungkin itulah gambaran kental di masa doeloe. Proses belajar mengajar lebih menekankan materi pelajaran yang harus segera selesai demi pencapaian nilai ujian semester yang gemilang.
Mengerjakan soal-soal adalah sebagian besar atau malah mayoritas kegiatan di dalam pembelajaran.