Mohon tunggu...
.terang
.terang Mohon Tunggu... Lainnya - All you can read

Ketika kata jatuh ke mata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Polisi Tanpa Nama

21 Juni 2023   11:41 Diperbarui: 12 Juli 2023   17:54 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hahaha... nggak lah pak, ada lagi kok yang lebih keren.”

“Handphone-mu keren, tapi masak kau nggak ada uang buat naik bus ke Medan?”

“Hehehe... bukan gitu pak.”

“Sudahlah... nanti aku stop-kan bus ke Medan buat kalian, biar ku tawar murah.”

“Enggak usah repot-repot pak, nanti cepat kali kami sampai ke Medan.”

“Memang aneh lah kalian ini, oh ya... kalian bilang baru dari Sabang, coba lihat aku dulu fotonya.”

Haduh.. bapak ini niat banget, ntar ngences lagi lihat koleksi foto kami. Aku buka galeri handphone, aku menjelajah dari satu foto ke foto lainnya, hingga aku berlabuh pada foto saat kami sedang di tugu 0 km Indonesia, lalu ku tunjukkan foto tersebut kepada Pak Polisi. Aku pikir dia hanya melihat saja, ternyata jemarinya mulai liar menelusuri foto yang lain.

“Darimana kamu dapat ini???” Pak Polisi histeris melihat sesuatu yang tengah ku pegang di foto.

“Di pinggir jalan pak.”

“Hati-hati kamu ngambil itu, kalau ketahuan bisa ditembak kamu”

Kalian pasti penasaran itu apa ya? Sabar ya, nanti kalian juga bakal tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun