Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan yang Belum Tersampaikan

26 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:41 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Arkana hanya  menoleh datar.

" Kok Rian,  gak bareng kamu. Bukannya kalian satu kos  ?" 

" Ya gitu, masih tidur dia. Dia baru balik jam 12." Arkana keceplosan.

" Tuhkan, bohong lagi. Dasar Rian. Gitu dia mau jadi suami idaman."

Arkana diam tidak merespon Yasmin. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Rian.

" Kok diem ? biasanya selalu peduli sama Rian." Yasmin merasa hubungan dua sahabat itu renggang.

" Tanya aja sama Rian." Arkana pergi meninggal Yasmin. 

" Tunggu, Arkan." Yasmin mengejar Arkana. 

Tidak hanya basement parkiran yang menjadi tempat spesial, meja sosro dekat kantin Mak Ijah juga menjadi tempat yang paling dinantikan Arkana setiap makan siang. Bukan karena makanan Mak Ijah yang enak tetapi moment makan bersama, obrolan receh bahkan beberapa ide tulisan berangkat dari obrolan sederhana dan penuh tawa.

"Tumben kamu udah duduk anteng duluan."  Tia datang membawa semangkok bakso. 

" udah satu jam gua duduk di sini " Jawab Arkana sambil mengunyah pare rebus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun