Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan yang Belum Tersampaikan

26 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Hei, Kok kamu disini ?" Suara khas yang mulai terdengar lagi.

Suara itu menyapa telinga seorang laki - laki seperapat abad berbaju Flanel biru bermotif kotak didalamnya kaos hitam bertulisan "Jofisa  sampai halal" dan celana panjang berwarna hitam.  Dia terkejut dan tersedak jus jeruk.

" Biasa nunggu, Rian. Kamu sendiri ngapain disini gak gabung sama temen - temanmu disana ?" Laki - laki itu menunjuk segerombolan ukhti sosialita, pakaian gamis modis dibalut dengan blazer, mereka asik berswa foto.

" Mau nemenin kamu."  

Laki - laki itu tersedak kedua kalinya. Wajah merah padamnya begitu tampak jelas. Dia Salting.

" Kamu Kenapa ? Lagi sakit ?"

" Gak kok, cuman sedikit kesedak biji jeruk." Laki - laki itu menunjukkan beberapa bulir jeruk yang disangka biji jeruk.

" Ah, bulir jeruk ? "

" Tadi ada kok." 

" Gak usah bohong, kamu saltingkan karena aku dateng!" Perempuan itu meraih segelas es jeruk itu dan menatap dengan  pandangan curiga.

Pipi merah padam mulai merekah jelas, dia malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun