Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan yang Belum Tersampaikan

26 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Nih, tisu. Udah jangan nangis. Masih ada miliyaran cewek di bumi yang mungkin satu diantara mereka suka sama lu." Rian mengeluarkan tisu dari kantong celananya. 

Ah andai saja, Rian tidak mengatakan itu. Mungkin saat ini Tia tidak marah dengan Arkana dan  dia  masih bisa mengobrol meski sudah berpisah kantor.  Kejadian itu membuat Arkana tidak percaya diri dan takut. setiap kali dia ingin menghubungi Tia. Dia selalu bertanya dalam hati " Apakah Tia masih marah ?".  Hubungan mereka menjadi renggang, tanpa kabar dan hanya menyisakan kenangan yang setiap hari muncul di benak Arkana.

Hari - hari setelah malam itu Arkana memiliki hobi baru, diam lalu tersenyum sambil memutar  ulang kejadian yang pernah ia lalui di benak pikirannya.  Setiap sudut kantor memiliki ceritanya masing - masing. Tapi hanya ada dua tempat spesial yang saat ini selalu dijadikan dikunjungi Arkana. Demi mengenang Tia. 

Parkiran kantor Koridor b12, tempat itu spesial bagi Arkana. Hampir setiap pagi pukul 8. Arkana selalu diam sejenak sekitar lima belas menit. Hanya sekedar memandang garis kuning parkiran, tersenyum lalu pergi. Dia selalu mengenang morning habit itu.

Dulu tempat itu selalu bersandar motor scoopy warna merah dan Arkana selalu memarkirkan motor vespa hijau tuanya di samping motor itu. Sekaligus menyapa si pemilik motor tersebut lalu dibalas dengan senyuman dan obrolan ringan. Sederhana tapi Arkana suka. Itulah awal dari rasa itu tumbuh merekah hingga gugur pada saat malam perayaan itu.

" Kamu Arkana dari Divisi Content Kreative, ya ?" tanya seorang perempuan yang baru saja memarkirkan motor scoopy merah. Dia tersenyum.

" Ya, ada apa ?"  Arkana terpana dengan perempuan tersebut. Senyum pertama yang akan selalu dikenang Arkana.

" Aku kemarin membaca cerpen kamu." Perempuan itu 

" Oh, ya. Cerpen yang mana ? "

" Kalau gak salah, judulnya itu Kenapa."

" Oh cerpen yang itu. Gimana menurut lu ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun