Mohon tunggu...
Tsamin.  H
Tsamin. H Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

lets write our new story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan yang Belum Tersampaikan

26 Juni 2024   22:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Hahaha, mana ada saya terkena skandal seperti itu, kemaren penyidik KPK yang datang ke ruangan saya itu adalah sahabat kecil saya. Dia datang untuk meminjam PS 5."

" hu...,hu...., dasar tukang bikin hoax." teriak beberapa pegawai atas tuduhan yang dilemparkan oleh sahabat pengagum karyawan teladan.  

Ketika gemuruh cemooh itu selesai. Seorang bapak - bapak berkemeja biru muda mengangkat tangan dan mulai bertanya, " PHK masal, pak ? aduh pak jangan saya, anak saya baru masuk pondok mana kemaren dia minta uang buat beli sepatu bola yang mirip sepatu Mbappe. "

Kali ini pertanyaan itu masuk akal dan mewakili sebagian besar karyawan lainnya. Apalagi akhir - akhir ini marak PHK masal akibat dari resistensi global. 

" Tenang pak, saya tidak akan mempehaka karyawan seperti yang marak terjadi saat ini. Saya akan tetap mempertahankan kalian sampai hari kiamat."

Wajah gembira terpancar dari para karyawan. Mereka tenang tapi tetap penasaran. 

" Hari ini ada salah satu dari kita  akan menyampaikan kabar sedih itu. Silahkan  Tia, kamu maju ke depan." Laki - laki itu menyuruh seorang perempuan yang dari tadi ada di belakangnya. Dia si karyawan teladan 5 bulan berturut - turut.

Semua orang terlihat kebingungan, namun berbeda dengan dua sejoli. 

" Tia mau resign tuh." balas sahabatnya.

" Gak mungkin dia setia kok sama perusahaan ini, apalagi perusahaan in friendly dan bergaji tinggi. Mana mungkin pindah." Jawabnya santai   

" Kita lihat aja nanti."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun