Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sabbe Sankhara Anicca, Selamat Jalan Suamiku

22 Februari 2022   06:57 Diperbarui: 22 Februari 2022   07:00 6047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta retreat meditasi seharusnya tidak bisa kehilangan fokus. Tapi, kubiarkan saja. Lagipula di saat yang sama, perasaan saya juga tidak tenang. Khwatir dengan kesehatan suami, dan juga rasa was-was yang tidak beralasan. Akankah suamiku melompat dari atas lembah.

"Tidak mungkin, hanya beberapa meter tingginya, palingan luka, tidak mati." Diriku membuang jauh semua kekhwatiran.

Saya terus mengamatinya dari belakang. Perlahan dirinya mengambil sesuatu dari kantung celananya. Benda berukuran kecil itu, ia lempar jauh-jauh. Tidak ingin ada seseorang pun yang menemukannya.

Ia lalu berbalik dengan senyum ceria. Memandangku, dan kedua mata kami saling berpadu. Ia mengangkat kedua jempolnya, perasaan bahagia menyelimuti dirinya.

Jantung saya berdebar keras karena bahagia. Saya tahu dan yakin, ia telah membuang obat penenangnya yang selalu tersimpan di dalam saku celananya. Obat yang selalu menjadi teman setianya selama ini.

Saya terharu dan tanpa sadar menangis. Dari kejauhan saya hanya bisa mengacungkan jempol kearahnya dan tersenyum.

Hari itu, di momen itu, kami batal bermeditasi, dan melanggar aturan rereat. Tetapi kamu tidak peduli. Saling berbagi bahasa isyarat dan senyum tulus. Suami saya sudah menang melawan pikirannya sendiri.

Peristiwa itu menjadi titik baliknya. Ia kembali menjadi sosok yang kurindukan. Tegar, tidak mudah putus asa. Bahkan jauh lebih bijaksana dari yang kukenal.

Dan ketika kami memeriksakan ke dokter, ternyata kanker yang bercokol di paru-paru, sudah lenyap entah kemana.

Semua orang senang melihat kesembuhan suami saya. Baik tenaga medis, maupun para keluarga dan sahabat. Suami saya resmi bergelar "cancer survivor."

Suami saya mengalami perubahan yang besar. Ia tidak pernah segan berbagi pengalaman meditasinya ke teman-teman, dan pasien kanker lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun