Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sabbe Sankhara Anicca, Selamat Jalan Suamiku

22 Februari 2022   06:57 Diperbarui: 22 Februari 2022   07:00 6047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benak yang berusaha berpikiran positif, meski satu dua kali masih terlintas pikiran bodoh, "jangan sampai ia bunuh diri." Tapi, segera kutepis jauh-jauh.

Kubiarkan suamiku melakukan self-healingnya sendiri. Apa pun yang ia lakukan, semoga itu yang terbaik.

Hingga suatu waktu, ia membaca klipping koran yang sering ia kumpulkan. Tentang kecelakaan pesawat dan juga pasien kanker yang sembuh. Memang kedua berita itu tidak ada hubungannya, tapi tidak bagi suamiku.

"Ini yang di dalam kecelakaan pesawat tersebut, pasti banyak yang masih sehat. Mungkin saja tidak ada yang kena kanker, tapi mati juga," ia bergumam

Pernyataan singkat suamiku itu ternyata membawa manfaat. Selang beberapa waktu ia menyetujui tawaranku untuk menjalani pengobatan.

Semuanya dijalani. Selain rumah sakit, juga hipnoterapi. Dari konseling hingga berkunjung ke survivor kanker paru-paru. Saya bahagia telah menjadi pendamping setia baginya.

Saat yang mendebarkan muncul pada saat dirinya harus menjalani kemoterapi. Ia tidak mau lagi bertemu temannya, enggan membuka hape, kamar bahkan dibiarkan gelap.

Jika saya berdoa dan membaca Paritta, suami hanya berkata, "sudah, tidak perlu. Saya hanya butuh keheningan."

Saya tidak memaksa, saya sadar ia memang butuh waktu lama untuk bisa menerima kenyataan. Sejujurnya, saya pun demikian. Malam itu, saya menangis dalam keheningan. Berharap ada keajaiban, meskipun pilu harus ku telan.

Saya membaca buku tentang mereka yang sembuh dari kanker paru-paru. Apa yang mereka lakukan, agar saya tidak buta sama sekali tentang penyakitnya. Saya ingin menjadi pendamping yang baik hingga maut memisahkan kita.

Semua makanan, obat, treatment, saya catat di buku. Agar tidak ada yang terlewatkan, atau kemungkinan ada kesalahan. Saat seperti ini, dunia serasa hanya dilalui oleh kami berdua saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun