Tak terasa sekian hari berlalu ketika untuk terakhir kalinya aku memandang wajah Bunda tersenyum yang terasa tenang dan damai.
Karena beliau ingin anak - anaknya bukan hanya sukses di dunia, namun di akhirat juga. Pribadinya yang sederhana, sabar, tegas, penyayang serta keimanan dan ketaqwaan yang kuat dan juga pendiriannya yang selalu teguh dalam menghadapi cobaan, membuat Almarhumah sangat dicintai oleh keluarga.Â
Masih banyak sekali kenangan indah dari Almarhumah yang tidak dapat kami sampaikan satu persatu.
Â
Bunda,
Bunda yang telah melahirkanku ke dunia ini, yang telah membesarkanku, merawatku setiap hari dari sebelum tali pusar ini di potong, hingga saat ini, Ya saat ini aku sudah mengenal dunia, dunia yang ternyata gak semudah itu untuk di hadapi.
Tiada kata yang bisa aku ucapkan selain Maaf dan Terima Kasih untukmu, Bunda.
Maaf,
Maaf kalau aku suka merepotkanmu, pernah mengecewakanmu, suka ketus denganmu, pernah berbohong, pernah melawan, pernah tidak mendengar kata - katamu, maaf jika aku pernah membuatmu menangis, membuatmu pusing, maaf aku terlalu manja, maaf kalau aku egois terhadapmu, maaf jika aku belum membahagiakanmu, membahagiakanmu dari kesuksesanku dan maaf jika hampir dua tahun merawat Bunda disaat Bunda sakit aku masih kurang maksimal.
Terima Kasih,