semua yang ku lakukan ini bukanlah suatu pengorbanan, karena ada alasan aku melakukannya. aku melakukan ini semua karena banyak pengorbanan yang telah Bunda berikan jauh lebih besar, berlipat - lipat ganda sampai tidak dapat dihitung pengorbanan Bunda hingga aku kini bisa tumbuh dewasa seperti sekarang. Aku berada disini karena Bunda, aku ber prinsip bahwa "Uang bisa dicari, Ilmu bisa di gali, namun kesempatan untuk mengasihi orang tua tidak akan terulang kembali"
"Tuhan memberikan cobaan kepada umatnya dengan cara yang berbeda - beda, dan Tuhan memiliki skenario yang pas untuk umatnya pula" ternyata itu benar adanya.
Â
 Â
Namun ada satu yang beliau inginkan tapi beliau tidak sempat melihatnya di dunia ini, aku yang selalu beliau bilang adalah anak kesayangannya, anak terakhirnya, ya dia ingin sekali melihat ada lelaki baik, yang tidak akan melukai hatiku melamar anak bontotnya ini.
Bunda selalu berkata, jangan sedih kalau disakiti oleh lelaki itu adalah suatu tanda bahwa dia bukan yang terbaik. Aku juga sangat menyadari, pilihan Bunda adalah yang terbaik untukku, yang Bunda katakan "tidak baik" ternyata memang bukan yang terbaik, dan yang Bunda katakan "Ya, dia Baik" ternyata memang dia orang baik, sama seperti Bunda memilih Papah untuk menjadi teman seumur hidup Bunda, Papah adalah sosok lelaki yang benar - benar sangat luar biasa merawat Bunda dan anak - anaknya hingga saat ini. Tapi, aku percaya kelak ketika aku sudah dipertemukan dengan lelaki baik itu, itu pasti adalah pilihan Bunda, dan aku akan tetap ngenalin dia ke Bunda:)