Â
Praktik Pembelajaran ke-3
      Latar belakang dari penerapan praktik pembelajaran ketiga ini adalah Pendidik belum memaksimalkan penerapan proses pembelajaran yang kolaboratif di dalam kelas, pendidik juga kurang memberikan tugas terstruktur dan tidak terstruktur kepada peserta didik dan pendidik kurang memfasiltasi penerapan proses pembelajaran diskusi kelompok di dalam kelas untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.
      Praktik pembelajaran ini penting dibagikan karena pembelajaran yang sering dilakukan di dalam kelas masih berpusat pada pendidik (teacher center), peserta didik tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan adanya proses pembelajaran yang berpusat pada pendidik ini mengakibatkan peserta didik tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran tersebut karena peserta didik hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh pendidik (transfer of knowledge). Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan agar pembelajaran tidak lagi berpusat pada pendidik tetapi menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center) agar suasana pembelajaran lebih aktif, menyenangkan, dan penuh makna.
      Peran dan tanggung jawab saya sebagai pendidik dalam proses praktik pembelajaran ini adalah berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Peserta didik diharapkan bertindak lebih aktif dalam proses pembelajaran, juga peserta didik yang memiliki peran sentral dalam pembelajaran atau pembelajaran yang berpusat pada pada peserta didik, jadi peran pendidik bertindak sebagai fasilitator dalam mencapai tujuan pembelajaran dari peserta didik itu sendiri. Tanggung jawab saya sebagai pendidik adalah mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran agar peserta didik memiliki pengalaman belajar yang diperolehnya sendiri. Pendidik mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakat peserta didik.
Â
Praktik Pembelajaran ke-4
      Latar belakang dari penerapan praktik pembelajaran keempat ini adalah Pendidik kurang merelevansi tujuan pembelajaran sejarah dengan kehidupan kontekstual pada peserta didik dan pendidik kurang menerapkan proses pembelajaran bermakna dalam pembelajaran sejarah (manfaat untuk masa kini dan akan datang dari peristiwa atau pengalaman sejarah di masa lalu). Dari sudut pandang peserta didik memiliki pandangan bahwa pelajaran sejarah itu adalah pelajaran sebatas mengingat waktu terjadinya peristiwa dalam sejarah, sehingga peserta didik memiliki stikma negatif terhadap pelajaran sejarah sebagai pelajaran yang kurang penting atau kurang bermanfaat dalam kehidupan peserta didik.
      Praktik ini sangat penting dibagikan karena melalui praktik pembelajaran ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar sejarah dan juga pentingnya pelajaran sejarah itu sendiri bagi peserta didik. Pembelajaran yang diberikan ini penting dibagikan untuk mengarahkan peserta didik agar mengetahui manfaat dari pembelajaran sejarah dalam kehidupan peserta didik. Anggapan klasik selama ini dalam pembelajaran sejarah adalah bahwa pelajaran sejarah itu membosankan, hanya sebatas menghafal atau mengingat waktu dan tanggal dalam sejarah. Padahal pembelajaran sejarah itu sangat penting untuk diketahui oleh generasi muda bangsa agar peserta didik mampu mengetahui manfaat atau kegunaan dari pelajaran sejarah itu sendiri, misalnya manfaat edukatif, inspiratif, instruktif dan rekreatif. Kegunaan atau manfaat sejarah inilah yang menjadi harapan pendidik agar peserta didik mampu memahami sejarah dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
      Peran dan tanggung jawab saya sebagai pendidik dalam praktik pembelajaran ini adalah membimbing dan megarahkan peserta didik dalam pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, juga peserta didik tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya. Tanggung jawab pendidik dalam praktik pembelajaran ini adalah memastikan bahwa peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajarannya dan menerapkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan kontekstual peserta didik. Pembelajaran sejarah harus menjadi sebuah pedoman bagi peserta didik agar pembelajaran sejarah tidak hanya sekadar mengingat waktu peristiwa dalam sejarah tersebut, tetapi lebih dari pada itu bahwa sejarah itu sangat penting untuk dapat mengetahui identitas atau jati diri seseorang ataupun sebagai suatu bangsa. Sejarah itu pada dasarnya mencakup tiga hal penting; masa lalu dijadikan sebagai pengalaman, masa kini dijadikan sebagai sebuah perjuangan, dan masa yang akan datang di jadikan sebagai sebuah harapan yang lebih baik.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.