Mohon tunggu...
FithAndriyani
FithAndriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Read and Write

Write your own history

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serendipity

15 April 2018   12:10 Diperbarui: 15 April 2018   12:37 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku belum mandi tak tuntuang tak tuntuang" Gilang menyanyikan lagu yang sedang hits itu.

"Tapi masih ganteng tak tuntuang tak tuntuang" lanjut Jackson.

"Apalagi kalau sudah mandi~" suara fals Soni menyambung.

"Pasti tampan sekali"

Tidak ada tepuk tangan ataupun komentar 'saya sih yes' setelah Jackson menutup lagu dengan suara terbaiknya. Hening. Dia beralih memilah kecambah dalam baksonya, kemudian memindahkannya ke mangkok Gilang di hadapannya.

Soni menilik botol plastik kecap di atas meja, "Pak Giman, kecapnya habis!" teriak Soni. Tindakannya itu mengundang tepukan keras dari Jackson tepat di punggung atasnya.

"Gak boleh teriak-teriak ke orang tua" komentar Gilang mewakili apa yang akan disampaikan Jackson.

"Iya, maaf" ujar Soni dengan wajah menunduk. Dia beranjak dari tempat duduknya, namun cekalan Jackson di tangannya menahannya.

"Biar aku yang ambil"

Wajah Soni kembali ditundukkan. Dia lupa jika Jackson sangat menghormati pak Giman, bahkan sudah menganggap beliau kakeknya.

"Wau wonten nedi kecap, Bu" (Jawa: Tadi ada yang minta kecap, Bu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun