Mohon tunggu...
FithAndriyani
FithAndriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Read and Write

Write your own history

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serendipity

15 April 2018   12:10 Diperbarui: 15 April 2018   12:37 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Masuk lewat mana, kamu, Nak?"

Pemuda itu menelan ludah.

"Ikut bapak ke lapangan, sepertinya kamu butuh sinar matahari pagi untuk membuka lebar kelopak matamu yang masih mengantuk itu."

Dia menghela napas berat, dia terciduk pak Khoi lagi. Kakinya melangkah gontai mengikuti langkah mantap pak Khoi di depannya. Dalam hati dia menghitung apa saja yang pak Khoi catat dalam buku kecil di tangannya.

1. Datang terlambat

2. Melompati pagar sekolah

3. Tidak memakai sepatu hitam, topi dan dasi

Saat melewati mading, dia menolehkan kepalanya. Matanya memicing saat apa yang dicari tidak ditemukan.

"Jackson, kamu bisa baca puisi J nanti"

"Sebentar, Pak"

"Jackson"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun