Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Buku saya : Utang Itu Candu,menjalani hidup yang waras tanpa riba | Blog pribadi : https://www.banguntidur99.com/

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Final Teror

23 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing2

"Assalamualaikum, Pak Dulloh," ucap Kang Asep sambil menggedor-gedor pagar Pak Dulloh.

"Waalaikumsalam," terdengar jawaban dari dalam rumah Pak Dulloh.

"Siapa ya?" tanya Pak Dulloh berjalan menuju pagar sambil membetulkan sarungnya yang melorot.

"Asep, Pak Dulloh," jawab Kang Asep.

Pak Dulloh membuka pagar rumahnya dan mempersilakan Kang Asep untuk masuk. "Masuk, Sep, silakan duduk. Tumben amat ke sini, Sep?"

"Iya, Pak, mau nanya ini. Infonya Pak Dulloh punya ayam cemani, betul demikian, Pak?" tanya Kang Asep sambil malu-malu.

"Oh ya, saya punya lima ekor di belakang. Kenapa memang, Sep?" Pak Dulloh bertanya balik.

"Boleh saya beli satu ekor, Pak?" pinta Kang Asep.

"Boleh sekali, Sep. Kebetulan saya butuh uang buat keperluan lain," jawab Pak Dulloh.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, Kang Asep langsung memasang raut bahagia.

"Dijual berapa, Pak, ayamnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun