Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Final Teror

23 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:55 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing2

"Cukup, Sep, sadarlah atas perbuatanmu," ujar Ustaz Kaizen.

"Kau mengganggu ritual yang saya sedang lakukan, Ustaz," ucap Kang Asep dengan muka marah.

Lalu Kang Asep mengambil keris yang ia taruh di balik bajunya dan menodongkannya ke Ustaz Kaizen, mengancam akan membunuhnya jika tidak segera pergi.

Sementara itu, Adam dan Roby sedang menyadarkan Fikri dan Budi yang masih pingsan.

Tanpa ragu, Kang Asep langsung mengarahkan pisaunya tepat ke badan Ustaz Kaizen. Ustaz Kaizen kali ini tak mampu menghindar sepenuhnya. Keris yang dilayangkan Kang Asep mengenai lengan Ustaz Kaizen.

"Arrgghhh," Teriak ustaz kaizen kesakitan.

"Rasakan kau," ucap Kang Asep dengan muka kejam

Lalu Kang Asep kembali melayangkan keris yang sedang ia pegang, namun kali ini keris mampu dihalau Ustaz Kaizen. Tepat di pergelangan tangan Kang Asep yang sedang memegang keris, Ustaz Kaizen mampu menangkis sekaligus menjatuhkan keris yang sedang dipegang Kang Asep. Terpental keris itu jauh di kegelapan malam.

Ustaz Kaizen yang dari tadi menahan sabar akhirnya melayangkan tendangan yang cukup kuat ke arah perut Kang Asep sampai ia tersungkur ke tanah.

"Aaaaaaaagrrhh," bunyi suara kesakitan Kang Asep.

"Sep, sudah, Sep. Tobat," teriak Ustaz Kaizen ke arah Kang Asep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun