Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Pasca Sarjana Studi Ekonomi Syariah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Final Teror

23 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing2

Kang Asep terkejut mendengar penjelasan tersebut. "Jadi, maksud Kang Bahrul, keris dan ritual itu yang membuat portal gaib terbuka dan mengundang banyak pocong berkeliaran di pemakaman?"

Kang Bahrul mengangguk. "Benar, Asep. Portal itu menarik makhluk-makhluk halus yang merasa terganggu atau tertarik oleh energi magis dari kerismu. Kita harus menutup portal itu secepat mungkin agar tidak semakin banyak makhluk halus yang berkeliaran."

"Bagaimana cara menutup portal itu, Kang Bahrul?" tanya Kang Asep.

"Ritualnya sama seperti kamu membuka portalnya malam itu, namun di akhir ritual kamu harus memandikan kerismu dengan kembang tujuh rupa dan darah ayam cemani," ucap Kang Bahrul.

"Baiklah, Kang, saya akan mencari syaratnya dulu, seperti kembang dan ayam cemaninya. Tapi, apakah ayam cemani bisa diganti dengan ayam yang lain, Kang Bahrul?" ujar Kang Asep.

"Tidak bisa, Sep, itu syarat mutlak," tegas Kang Bahrul.

"Baiklah, Kang, saya berusaha mencarinya, soalnya ayam cemani lumayan mahal dan langka," seru Kang Asep.

"Kalau tidak salah, Pak Dulloh punya ayam cemani beberapa ekor. Coba kamu ke sana dan tawar ayamnya, Sep," saran Kang Bahrul.

"Baiklah, kalau begitu saya segera menuju ke rumah Pak Dulloh agar tidak kesorean, Kang," ucap Kang Asep dengan semangat menuju rumah Pak Dulloh.

Dengan pemahaman baru tersebut, Kang Asep merasa bertanggung jawab untuk segera menyelesaikan masalah ini. Ia berterima kasih kepada Kang Bahrul dan berjanji akan melakukan segala cara untuk menutup portal gaib itu.

Sesampainya Kang Asep di rumah Pak Dulloh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun