Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Final Teror

23 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing2

"Kang, pocong yang di pemakaman kok bukan cuma satu ya, yang muncul?" tanya Fikri.

"Iya, Fik. Saya juga masih bingung dengan penampakan tadi, begitu banyak yang muncul," jawab Kang Asep dengan raut muka bingung.

"Tapi setidaknya ritual tadi berhasil mengusir mereka," timpal Kang Asep.

"Lalu, bagaimana kelanjutannya, Kang?" tanya Budi.

"Besok saya coba menemui guru saya, Kang Bahrul, menanyakan tentang hal ini," jawab Kang Asep.

Mereka berlima pun beristirahat dengan perasaan lebih tenang, berharap bahwa hari-hari ke depan akan lebih damai tanpa gangguan pocong pinjol lagi.

Hari Ketujuh Tahlilan

Pagi itu, Kang Asep merasa perlu mencari penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian-kejadian aneh yang terjadi sejak ia mulai membantu Fikri, Adam, Roby, dan Budi. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menemui gurunya, Kang Bahrul, seorang ahli spiritual yang sangat dihormati di daerah mereka.

Kang Asep tiba di rumah Kang Bahrul menjelang siang. Ia disambut dengan ramah oleh gurunya dan segera menceritakan semua kejadian yang mereka alami, termasuk penampakan banyak pocong di pemakaman.

"Kang Bahrul, saya merasa ada yang tidak beres. Semalam, penampakan pocong semakin banyak, dan mereka semakin agresif," kata Kang Asep dengan wajah serius.

Kang Bahrul mendengarkan dengan seksama, kemudian merenung sejenak sebelum berbicara. "Asep, keris yang kamu bawa memang memiliki kekuatan magis yang sangat kuat. Ritual yang kamu lakukan mungkin telah membuka portal gaib di pemakaman itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun