Dijelaskan berikutnya bahwa para ulama menyebutkan bahwa kadang Rasulullah Saw menyampaikan kepada para sahabat nasehat nasehat dalam bentuk wahyu, akan tetapi wahyu tersebut bukanlah bagian dari ayat Al Quran, itulah yang biasa disebut dengan hadis Qudsi atau hadis Ilahi atau hadis Rabbani. Dijelaskan oleh ulama lain bahwa hadis Qudsi ini adalah setiap hadis yang Rasul menyandarkan perkataannya kepada Allah Azza Wajalla.
Jumlah hadis Qudsi ini menurut Syihab Al Din ibn Hajar Al Haytami dalam kitab
Syarah Arba'in Al Nawawiyah tidak cukup banyak, yaitu berjumlah lebih dari seratus Hadis.
Hadis Qudsi ini bercirikan :
a. ada redaksi hadis qala/ yaqulu Allahu
b. ada redaksi fi ma rawa/ yarwihi 'anillahi tabaraka wa ta'ala.
c. dengan redaksi lain yang semakna dengan redaksi di atas
setelah selesai penyebutan rawi yang menjadi sumber pertamanya, yakni sahabat, bila tidak ada tanda tanda demikian, biasanya termasuk hadis nabawi. Sebagai contoh:
" Dari Abi Dzaar, dari Nabi Saw, Allah Saw berfirman, wahai hamba hambaku sungguh
aku mengharamkan kezaliman pada diriku, oleh karena itu aku menjadikannya di antara kamu sekalian hal hal yang di haramkan, maka dari itu janganlah kalian pada berbuat zalim ( H.R. Muslim).
B. Fungsi Hadits Terhadap Al-Quran