Mohon tunggu...
Muhammad Niki Ade Saputro
Muhammad Niki Ade Saputro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Muhammad Niki Ade Saputro, Pasuruan 30 September 2004. Anak ke 2 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila guna Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas

15 Januari 2024   16:53 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:54 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3.menegetahui apakah kinerja perekonomian di Indonesia sudah sesuai dengan Pancasila dan UUD atau tidak.

4.Mengetahui maksud dari ekonomi Pancasila.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengetahuai Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila Belum Tercapai di Indonesia

Kita menyadari bahwa pemberlakuan sistem ekonomi Pancasila belum tercapai di Indonesia.

Pertama, masyarakat Indonesia lebih percaya pada orang asing. Menurut analisisnya, karakter masyarakat Indonesia menjadi faktor penting. Namun masyarakat Indonesia umumnya cenderung mempercayai orang asing dan menerima hal-hal dari luar. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab eksternal mengapa perekonomian Pancasila sulit mendapat respon positif dan luas.

Kedua, ketidakseimbangan yang ada di struktural dalam muatan pendidikan bisnis di Indonesia. Menurut Dumayry, terdapat bias terhadap ilmu ekonomi klasik (termasuk neoklasik), dan aliran ekonomi Keynesian kurang seimbang.

Ketiga, Ekonomi Pancasila dipandang skeptis di kalangan ekonom. Profesor Mubialto menambahkan, masih banyak skeptisisme di kalangan ekonom bahwa ekonomi Pancasila adalah “ekonomi palsu” yang bukan ekonomi kapitalis dan bukan ekonomi sosialis.

“Banyak dari mereka tidak mengevaluasi alternatif yang ada. “Hal ini dikarenakan belum tersedianya ide-ide lain di perpustakaan bisnis dalam bentuk buku teks alternatif selain buku teks Barat, dan karena guru kini menjadi dosen pedagogi,” ujarnya.

Kreator: Ikram Juanda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun