“Ah, gak kok bu. Aku habis kecelakaan soalnya, jadi hilang ingatan. Maaf bu merepotkan.”
“Ah ya tak apa-apa.”
Aku langsung berjalan seperti orang yang kebingungan. Kenapa aku ada di tahun 2031? Apakah aku ada di masa depan? Ini tidak mungkin. Kenapa aku harus ada di masa ini?
Aku ingat jalan-jalan yang kulalui sekarang, karena jalan yang kulalui adalah jalanku menuju sekolah. Jalan itu juga adalah lorong yang sepi. Kenapa jadi jalan yang begitu rame?
Aku ingat juga rumahku. Awalnya rumahku itu sederhana saja, tapi yang aku lihat adalah rumah yang bagaikan istana. Berlantai 3, ada taman, garasi mobil luas, dan yang lainnya. Aku mengintip isi dari rumahku ini. Memang betul ini rumahku. Karena aku bisa lihat Ayah dan Ibu. Tapi kenapa Ayah dan Ibu terlihat tua? Dan kenapa semuanya pada rame? Tampak kakakku juga yang akan naik mobil bersama keluarga besarku. Aku tak ikut karena nanti keluarga besarku tak mengenalku. Jadinya aku naik ojek. Beruntung aja masih ada gojek di tahun 2031. Aku pun naik gojek dan mengikuti mobil yang akan pergi ke tempat sesuatu.