Akhirnya aku diterima oleh diriku sendiri untuk masuk ke dalam rumah yang sangat besar itu. Wah, benarkah ini rumah? Kok rasanya kayak mall gitu? Ah, aku mau rebahkan diriku di sofa yang enak. Disitu aku melihat diriku yang dewasa sedang bicara dengan istriku.
“Mas, siapa dia? Kok seenaknya masuk di rumah kita?”
“Ah, dia seorang traveller. Aku kasihan dia tak punya tempat tinggal. Itupun kalau dia mau nginap di hotel, habis uangnya.”
“Ah, gak apa-apa deh. Aku tanya dia, apa yang mau dia makan?”
Si cewek cantik ini menghampiriku dan menanyakan apa yang akan aku makan?
“Hai, Anda mau makan apa?”