“Iya pa.”
Aku melanjutkan kembali aktifitasku, dan singgah makan di cafe minimarket. Aku merenungkan diri, apakah masa depan itu sia-sia? Masa depan itu seperti sampah? Aku terus merenungkan diri sambil memakan mie instan cup yang ada di hadapanku.
Tiba-tiba, aku melihat di luar hujan dan sangat lebat sekali. Sial, aku tak bawa payung. Sambil membawa tasku yang sangat berat, mumpung kalau pergi sekolah banyak barang tak penting yang aku bawa. Sehingga aku terlihat seperti traveller.
Setelah memakan mie instan, aku langsung bayar semua makananku dan sempat berteduh di depan cafe minimarket itu. Aku takut kalau misal aku tak bisa pulang karena hujannya sangat sangat lebat. Nanti juga sampai malam aku berteduh karena tak bawa payung.
Namun akhirnya, aku memberanikan diri untuk basah-basahan. Aku jalan dalam keadaan basah kuyub. Tak berapa lama, aku melihat air yang tergenang di situ, dan air genangan itu sangat besar. Biasanya kalau aku hujan-hujanan, aku sempat jalan di air genangan di jalan-jalan, supaya kakiku tetap basah dan segar.