Mohon tunggu...
Farhan Ardiansyah
Farhan Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Farhan Ardiansyah 43222010018 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Kuis - Diskursus Jeremy Bentham's Hedonistic Calculus dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   15:42 Diperbarui: 15 Desember 2023   07:47 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAF265c3DJ0/qprwazPp5pwP8bNxgf9s6Q/edit?utm_content=DAF265c3DJ0&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar

Selain kasus penyerobotan lahan di Riau, berikut adalah beberapa kasus korupsi terbesar di Indonesia:

  • Kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merugikan negara indonesia sebesar Rp 136,6 triliun.
  • Kasus korupsi PT Asabri yang merugikan negara indonesia sebesar Rp 23,7 triliun.
  • Kasus korupsi PT Jiwasraya yang merugikan negara sebesar Rp 16,8 triliun.
  • Kasus korupsi Bank Century yang merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun.

Kasus-kasus korupsi tersebut menunjukkan bahwa korupsi merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Pemerintah harus terus berupaya untuk mencegah dan memberantas korupsi agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi negara dan masyarakat.

https://www.canva.com/design/DAF24F6uSa4/slTf-YwHdZz_Mi010beWYg/edit?utm_content=DAF24F6uSa4&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar
https://www.canva.com/design/DAF24F6uSa4/slTf-YwHdZz_Mi010beWYg/edit?utm_content=DAF24F6uSa4&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar

Bagaiamana hubungan antara Hedonistic Calculus dengan korupsi ?

Hedonistic Calculus adalah sebuah teori etika yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham, seorang filsuf utilitarian asal Inggris abad ke-18. Teori ini berlandaskan pada prinsip bahwa kesenangan dan rasa sakit adalah satu-satunya motivator manusia dan satu-satunya kriteria yang menentukan moralitas suatu tindakan. Tindakan yang menghasilkan jumlah kesenangan terbesar bagi jumlah orang terbanyak adalah tindakan yang paling bermoral.

Korupsi adalah tindakan yang menggunakan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi. Tindakan korupsi dapat menghasilkan kesenangan bagi pelakunya, baik dalam bentuk uang, kekuasaan, atau kesenangan lainnya. Namun, tindakan korupsi juga dapat menyebabkan rasa sakit bagi orang lain, baik dalam bentuk kerugian materi, kerugian moral, atau kerugian sosial.

Jika Hedonistic Calculus diterapkan secara ketat, maka korupsi dapat dianggap sebagai tindakan yang moral, asalkan tindakan tersebut menghasilkan jumlah kesenangan yang lebih besar daripada jumlah rasa sakit. Misalnya, seorang pejabat publik yang menerima suap dari pengusaha dapat dianggap sebagai tindakan yang moral, asalkan suap tersebut digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, hal ini mengabaikan pentingnya kewajiban, hak, dan keadilan dalam menentukan moralitas suatu tindakan. Seorang pejabat publik memiliki kewajiban untuk melayani kepentingan publik, bukan kepentingan pribadi. Selain itu, hak-hak masyarakat harus dilindungi, termasuk hak untuk mendapatkan pelayanan publik yang jujur dan tidak korup.

Oleh karena itu, kritik terhadap Hedonistic Calculus ini menunjukkan bahwa teori ini tidak dapat diterapkan secara langsung untuk menilai moralitas suatu tindakan, termasuk korupsi. Tindakan korupsi harus dinilai berdasarkan prinsip-prinsip etika yang lebih luas, seperti kewajiban, hak, dan keadilan.

Berikut adalah beberapa contoh hubungan antara Hedonistic Calculus dengan korupsi:

  • Korupsi dapat menghasilkan kesenangan bagi pelakunya, tetapi juga dapat menyebabkan rasa sakit bagi orang lain. Misalnya, seorang pejabat publik yang menerima suap dari pengusaha dapat menikmati kekayaan yang diperolehnya, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat, misalnya dalam bentuk korupsi proyek pembangunan.
  • Korupsi dapat mengabaikan hak-hak masyarakat. Misalnya, seorang pejabat publik yang menggunakan kekuasaannya untuk menguntungkan kelompok tertentu dapat melanggar hak-hak kelompok lain.
  • Korupsi dapat menyebabkan ketidakadilan. Misalnya, seorang pejabat publik yang menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri dapat menyebabkan ketidakadilan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami kritik terhadap Hedonistic Calculus untuk dapat menilai moralitas suatu tindakan, termasuk korupsi, secara lebih komprehensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun