Apakah Hedonistic Calculus masih relavan dizaman modern sekarang?
     Jawabannya iya masih, Hedonistic calculus adalah sebuah teori filsafat yang dikemukakan oleh Jeremy Bentham pada abad ke-18. Teori ini menyatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mengejar kebahagiaan, dan bahwa kebahagiaan dapat diukur dengan tingkat kesenangan dan rasa sakit yang dialami seseorang.
Hedonistic calculus masih relevan di zaman modern sekarang, karena teori ini memberikan dasar yang kuat untuk memahami motivasi manusia. Teori ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa orang-orang membuat keputusan tertentu, dan bagaimana mereka menilai situasi yang berbeda.
Hedonistic Calculus masih relevan di zaman modern sekarang karena beberapa alasan berikut:
- Manusia pada dasarnya adalah makhluk hedonis. Manusia selalu mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Hal ini dapat dilihat dari perilaku manusia sehari-hari, seperti makan makanan yang enak, menonton film yang menyenangkan, atau menghindari pekerjaan yang membosankan.
- Hedonistic Calculus dapat digunakan untuk membuat keputusan yang rasional. Dengan mempertimbangkan konsekuensi kesenangan dan rasa sakit dari setiap pilihan, kita dapat membuat keputusan yang paling menguntungkan bagi diri kita.
- Hedonistic Calculus dapat digunakan untuk membuat keputusan yang baik untuk masyarakat. Dengan mempertimbangkan kesenangan dan rasa sakit dari semua orang yang terlibat dalam suatu tindakan, kita dapat membuat keputusan yang paling bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Contoh:
Misalnya, Anda ingin memutuskan apakah akan pergi ke pesta atau belajar untuk ujian. Dengan menggunakan Hedonistic Calculus, Anda dapat mempertimbangkan konsekuensi kesenangan dan rasa sakit dari kedua pilihan tersebut.
Jika Anda pergi ke pesta, Anda akan mendapatkan kesenangan dari berkumpul dengan teman-teman dan bersenang-senang. Namun, Anda juga akan mengalami rasa sakit karena kelelahan dan kurang tidur.
Jika Anda belajar untuk ujian, Anda akan mendapatkan kesenangan dari mendapatkan nilai yang baik dan lulus ujian. Namun, Anda juga akan mengalami rasa sakit karena harus belajar keras.
Dengan mempertimbangkan konsekuensi kesenangan dan rasa sakit dari kedua pilihan tersebut, Anda dapat memutuskan pilihan yang paling menguntungkan bagi diri Anda.
Dalam contoh ini, jika Anda adalah orang yang suka berkumpul dengan teman-teman dan bersenang-senang, Anda mungkin akan memutuskan untuk pergi ke pesta. Namun, jika Anda adalah orang yang serius dengan pendidikan Anda, Anda mungkin akan memutuskan untuk belajar untuk ujian.