Mohon tunggu...
Farhan Ardiansyah
Farhan Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Farhan Ardiansyah 43222010018 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Kuis - Diskursus Jeremy Bentham's Hedonistic Calculus dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   15:42 Diperbarui: 15 Desember 2023   07:47 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAF265c3DJ0/qprwazPp5pwP8bNxgf9s6Q/edit?utm_content=DAF265c3DJ0&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar

Tindakan ini dapat menghasilkan kesenangan bagi pejabat publik, yaitu kesenangan karena mendapatkan uang. Tindakan ini juga dapat menghasilkan kesenangan bagi pengusaha, yaitu kesenangan karena mendapatkan keuntungan. Namun, tindakan ini juga dapat menghasilkan rasa sakit bagi masyarakat, yaitu kerugian materi karena proyek pembangunan yang tidak berkualitas. Kesenangan yang dihasilkan oleh tindakan ini adalah kesenangan yang bersifat negatif dan buruk. Tindakan ini juga merugikan masyarakat luas, yaitu menyebabkan kerugian materi. Oleh karena itu, tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak moral.

Kritik terhadap Hedonistic Calculus

Hedonistic Calculus telah dikritik oleh beberapa filsuf, antara lain:

  • John Stuart Mill : Mill berpendapat bahwa Hedonistic Calculus mengabaikan pentingnya kualitas kesenangan. Mill berpendapat bahwa kesenangan yang lebih tinggi, seperti kesenangan intelektual, lebih baik daripada kesenangan yang lebih rendah, seperti kesenangan fisik.
  • Immanuel Kant : Kant berpendapat bahwa Hedonistic Calculus mengabaikan pentingnya kewajiban. Kant berpendapat bahwa tindakan yang moral adalah tindakan yang dilakukan karena kewajiban, bukan karena mencari kesenangan.

Kritik-kritik tersebut menunjukkan bahwa Hedonistic Calculus memiliki keterbatasan dalam menilai moralitas suatu tindakan. Hedonistic Calculus hanya mempertimbangkan faktor kesenangan dan rasa sakit, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti kualitas kesenangan, kewajiban, dan keadilan.

https://www.canva.com/design/DAF264ZO16M/2rkHvWzGAxfGAwj_P7WPyg/edit?utm_content=DAF264ZO16M&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar
https://www.canva.com/design/DAF264ZO16M/2rkHvWzGAxfGAwj_P7WPyg/edit?utm_content=DAF264ZO16M&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=shar

mengapa John Stuart Mill dan Immanuel Kant meng kritik Hedonistic Calculus?

John Stuart Mill dan Immanuel Kant mengkritik Hedonistic Calculus karena mereka berpendapat bahwa aliran filsafat ini terlalu sederhana dan tidak realistis. Hedonistic Calculus berpendapat bahwa tindakan yang paling baik adalah tindakan yang menghasilkan kesenangan paling banyak dan rasa sakit paling sedikit. Namun, Mill dan Kant berpendapat bahwa ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan moral, seperti kewajiban, keadilan, dan kebaikan.

Mill berpendapat bahwa Hedonistic Calculus tidak memperhitungkan pentingnya kualitas kesenangan. Menurut Mill, kesenangan yang sederhana dan bersifat indera, seperti makan atau seks, tidak lebih baik daripada kesenangan yang lebih kompleks dan bersifat intelektual, seperti membaca atau berdiskusi.

Kant berpendapat bahwa Hedonistic Calculus tidak memperhitungkan pentingnya kewajiban. Menurut Kant, tindakan yang benar adalah tindakan yang sesuai dengan kewajiban, terlepas dari apakah tindakan itu menghasilkan kesenangan atau rasa sakit.

Berikut adalah beberapa kritik spesifik yang diajukan Mill dan Kant terhadap Hedonistic Calculus:

  • Mill:
    • Hedonistic Calculus terlalu sederhana dan tidak realistis.
    • Kesenangan yang sederhana dan bersifat indera tidak lebih baik daripada kesenangan yang lebih kompleks dan bersifat intelektual.
  • Kant:
    • Hedonistic Calculus tidak memperhitungkan pentingnya kewajiban.
    • Tindakan yang benar adalah tindakan yang sesuai dengan kewajiban, terlepas dari apakah tindakan itu menghasilkan kesenangan atau rasa sakit.

Kritik Mill dan Kant terhadap Hedonistic Calculus telah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan aliran filsafat ini menjadi kurang populer di abad ke-20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun