Gaya kepemimpinan laissez-faire adalah gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri. Dalam gaya ini, pemimpin memberikan sedikit pengarahan atau bimbingan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini dapat efektif dalam situasi di mana bawahan memiliki motivasi dan keterampilan yang tinggi, atau dalam situasi di mana pemimpin tidak memiliki cukup waktu atau informasi untuk membuat keputusan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
- Kepribadian pemimpin
- Pengalaman dan pendidikan pemimpin
- Situasi organisasi
- Karakteristik bawahan
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja organisasi
Gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan berbagai cara. Gaya kepemimpinan yang efektif dapat meningkatkan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja bawahan. Gaya kepemimpinan yang tidak efektif dapat menurunkan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja bawahan.
PEMBAHASAN
ASAL USUL WAYANG SEMAR
Semar adalah salah satu tokoh yang paling penting dalam wayang kulit Jawa. Semar digambarkan sebagai sosok yang lucu, bijaksana, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat jelata. Semar seringkali menjadi penengah dalam pertikaian antara para ksatria dan selalu memberikan nasihat yang baik kepada mereka.
Semar adalah nama tokoh utama dalam wayang Jawa, bahkan dalam wayang Sunda dan Bali. Tokoh ini konon merupakan penjaga dan penasehat para pendekar dalam penggambaran cerita Mahabarata dan Ramayana. Penokohan Semar pertama kali terdapat pada karya sastra masa Majapahit berjudul Sudamala. Semar dikisahkan sebagai pelayan tokoh utama cerita, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Dalam perannya sebagai abdi, Semar tidak hanya berperan sebagai abdi, namun juga penyampai humor, candaan, dan sosok pemecah ketegangan  dalam sebuah cerita.
Semar adalah penjelmaan Sang Hyang Ismaya yang menempuh jalan kematian. Pada suatu hari, Semar disuruh turun ke alam Sang Hyang Tunggal. Oleh karena itu Sang Hyang Ismaya yang semula atau awalnya berwajah sangat amat  tampan dan berbadan bagus berubah menjadi jelek dan buruk rupa. Namun sebelum turun ke bumi, Semar meminta untuk berteman.