Mohon tunggu...
Farhan Ardiansyah
Farhan Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Farhan Ardiansyah 43222010018 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan Korupsi

10 November 2023   14:54 Diperbarui: 10 November 2023   15:47 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAFzrtWh8VI/CPdFqv7sDDHIGc8nrhPsw/view?utm_content=DAFzrtWh8VI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=edito

Gaya kepemimpinan laissez-faire adalah gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri. Dalam gaya ini, pemimpin memberikan sedikit pengarahan atau bimbingan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini dapat efektif dalam situasi di mana bawahan memiliki motivasi dan keterampilan yang tinggi, atau dalam situasi di mana pemimpin tidak memiliki cukup waktu atau informasi untuk membuat keputusan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Kepribadian pemimpin
  • Pengalaman dan pendidikan pemimpin
  • Situasi organisasi
  • Karakteristik bawahan

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja organisasi

Gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan berbagai cara. Gaya kepemimpinan yang efektif dapat meningkatkan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja bawahan. Gaya kepemimpinan yang tidak efektif dapat menurunkan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja bawahan.

https://www.pngwing.com/en/search?q=semar#google_vignetteInput sumber gambar
https://www.pngwing.com/en/search?q=semar#google_vignetteInput sumber gambar

PEMBAHASAN

ASAL USUL WAYANG SEMAR

Semar adalah salah satu tokoh yang paling penting dalam wayang kulit Jawa. Semar digambarkan sebagai sosok yang lucu, bijaksana, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat jelata. Semar seringkali menjadi penengah dalam pertikaian antara para ksatria dan selalu memberikan nasihat yang baik kepada mereka.

Semar adalah nama tokoh utama dalam wayang Jawa, bahkan dalam wayang Sunda dan Bali. Tokoh ini konon merupakan penjaga dan penasehat para pendekar dalam penggambaran cerita Mahabarata dan Ramayana. Penokohan Semar pertama kali terdapat pada karya sastra masa Majapahit berjudul Sudamala. Semar dikisahkan sebagai pelayan tokoh utama cerita, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Dalam perannya sebagai abdi, Semar tidak hanya berperan sebagai abdi, namun juga penyampai humor, candaan, dan sosok pemecah ketegangan  dalam sebuah cerita.

Semar adalah penjelmaan Sang Hyang Ismaya yang menempuh jalan kematian. Pada suatu hari, Semar disuruh turun ke alam Sang Hyang Tunggal. Oleh karena itu Sang Hyang Ismaya yang semula atau awalnya berwajah sangat amat  tampan dan berbadan bagus berubah menjadi jelek dan buruk rupa. Namun sebelum turun ke bumi, Semar meminta untuk berteman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun