atau aparat yang marah-marah
II
Wiji memetik kata-kata
lalu membarakan dengan puntung rokoknya.
Kata menjelma arang sekam;
Ditabur di bunga-bunga yang ia tebar
di sekeliling tembok, tahun-tahun silam*
III
Wiji tidak lari.
Ia berkelana.
Ia menyelamatkan bait-bait puisi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!