Mohon tunggu...
Fandi
Fandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Penulis dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Hati

18 April 2021   06:43 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar fandi ahamad

Jiwa kerontang tidak berdayung
Kesucian hati mohon doa
Nyala terus aura lampu biar bisa jadi terangnya
Hingar bingar akan jadi tawanya

Sekat rindu yang berlabuh penuh deru
Kini engkau usik lagi diri ini
Dengan harapan semangat baru
Namun maaf kasih, aku angap itu telah berlalu

Ruas sekam jerami padi
Tak akan bisa jadi padinya
Jika ada patahan diri
Biarlah ini kita tutup cerita

Mugkin tak layak diri
Biarlah ku tersenyum, di sini
Dalam menungu titah tuhan
Menungu perintah pulang, atau akan di beri ganti

Payung udara berteduh indah
Seikat bunga di dalam taman
Penuhilah gelap ruang, ganti diri dengan lampunya
Semoga ada kedamaian pemisah  ruang tutup usia

Iklas rela gapai ketenangan
Insyallah hari akan berwarna
Salah mu telah ku maafkan
Biar diri bisa damai, mengobati bisa tenang
Semoga bisa tercipta sebuah tali persaudaraan

HATI TABAH

Ingin menyudahi, bertaburan bintang
Di malam hari, terakhir ini
Panen kemuning padi lambang kemakmuran
Damai hati dalam dekapan sunyi
Dalam sunyi ku terjaga diri
Dahsyat penuh haru, yang menderu

Jati diri rela gugur, demi tak ingin pujian
Biarlah jadi insan yang biasa
Yang jangan menghina adat diri,
Pepatah mengatakan, lebih terluka

Ketimbang terhina jua, tetap ku rela
Demi sebuah tulus suci cinta
Hati keruh, tapi jangan mengeluh
Tetap iklas jalani karena Nya

UDARA PAGI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun