Mohon tunggu...
Fandi
Fandi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Penulis dan pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Hati

18 April 2021   06:43 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar fandi ahamad

Pada Tuhan kami kembali mohon diri yang hina
Di jaga oleh Allah, pemilik pelindung hati
Penentu takdir diri ini
Dari riwayat hidup hamba
Izin pada Tuhan kembali
Mohon jaga selalu jiwa hamba
ACEH TEMPAT LAHIR KU

Dari bersuku-suku dan berbangsa
Beraneka ragam budaya
subur negeri Jinga
Sukses damai diri, dalam jalinan silahturahmi
Kami merindukan persahabat, dalam sebuah kemenangan

Bahasa kami ada sebelas dalam adat warna budaya
Namun ingatlah satu pekikan
Bumi Aceh harus damai sentosa
Dalam naungan Riza Rabi

Adat istiadat harus di kembangkan
Dalam setiap garis kehidupan
Baju adat kami ada sembilan
Jika suka boleh diri memakainya

Indah hati tenang bisa hidup berdampingan
Aceh adalah gabungan
dari lima negara
Dari Arab,  Amerika, cina, eropa, dan hindia
Inilah pengabungan dari bangsa kami

Bila diri keliru boleh puan memperbaikinya
Inilah nukilan diri dari cerita leluhur kami
Aceh kaya dengan gas alam
Minyak bumi juga kami punya

Namun diri juga tidak tahu siapa yang mengelolanya
Salam diri anak bangsa
Cinta kasih sajak diri
Semoga damai sentosa dalam cinta

Pada Tuhan kami kembali mohon diri yang hina
Di jaga oleh Allah, pemilik pelindung hati
Penentu takdir diri ini
Dari riwayat hidup hamba
Izin pada Tuhan kembali
Mohon jaga selalu jiwa hamba
SUARA PETIR

Petir menyambar ke muka bumi
Menghela nafas yang panjang
Bersuara dengan gelegar, dan kencang
Seakan-akan ada yang akan terjadi

Ketakutan pun kembali memuncah
Diam saja, Tanpa perduli
Lorong mana yang akan di susuri
Untuk segera ingin pergi

Nyanyian hujan pun semakin kencang
Bertambah lagi gemetaran
Rasa yang seakan membuat hati kerasukan
Hingar bingar bertaburan orang ramai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun