Hidup di dalam rumah tangga yang penuh cinta
Mengajari ku tentang baris-baris suci
Memulai awal baru perjalanan kita
Dalam barisan cahaya Rabi
Temuilah orang tua ku, untuk meminta izinnya
Hadirlah dalam barisan doa ku
Untuk wujudkan impian kita
Mengajari anak-anak kita tentang kehidupan
Aku yakin engkau pun mendoakan ku
Meminta pada Tuhan untuk bisa menemui ku
Namun yakinlah satu, doa ku
Semoga Allah satukan kita
Dalam cinta kasih yang abadi
Suci murni setia sepanjang masa
LELAKI PENGODA
Lupa diri, lupa pula jati hati
Tidak tahu ini hanya dunia Tuhan
Lupa akan perintah suci
Bahwa sesama insan jangan saling menyakiti
Hilang janji, jati diri di gadaikan
Merayu dan gombal seakan itu benar
Padahal hanya nafsu birahi yang haus akan sayang
Setelah puas lalu dia kau campakkan
Kenapa semudah itu engkau buang nista
Keji diri kau berlaku, seolah tidak berbudi
Ingat diri hanya mahluk ciptaan Nya
Jangan berlaku seakan hilang dari ke hormatan
Piawai cinta, dendang jiwa
Melodi taburan prosa indah rupa
Ingat laku engkau jaga
Jangan gegabah murka Allah, nanti mau kemana
Bila cinta nikahilah, wanita juga ingin mulia
Jangan buang cairan sembarangan nanti menyesal ujungnya
Jika terjadi anak itu engkau namai siapa
Di panti asuhan mana dia akan engkau buang
Sujudlah hai diri, jangan ikuti mau nafsu
Hati itu hanya milik Tuhan sang pencipta
Roda hidup akan berputar
Jangan lemah, segera enyah dari ke kufuran
Bangkit sujud, Tuhan adalah maha memaafkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H